Candi Abang Berbah Sleman Ini Masih Penuh Misteri
(766 Views) March 29, 2016 3:41 pm | Published by admin | No commentDutaWisata.Co.Id, Sleman - Saat Berwisata ke candi Prambanan tidak ada salahnya mampir ke salah satu candi abang. Candi Abang merupakan salah satu situs candi peninggalan Hindu di Jogja yang dibangun sekitar abad ke-9 dan ke-10. Dinamakan Candi Abang karena berbeda dengan situs candi pada umumnya yang merupakan bangunan dari susunan batu-batu berwarna hitam dan berukir, bangunan Candi Abang disusun oleh batu bata merah (abang dalam bahasa Jawa). Situs candi yang diperkirakan berbentuk piramida dengan sumur di bagian tengahnya ini juga dikenal sebagai Bukit Teletubies di kalangan wisatawan karena keseluruhan bangunan candi terkubur oleh tanah dan tertutup rumput hijau sehingga menyerupai bukit dalam serial anak-anak tersebut.
Lokasi Candi Abang
Candi abang Berada di Koordinat: 7°48′37″LS 110°28′12″BT / 7,810154°LS 110,470104°BT. Lokasi Candi Abang berada di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman Yogyakarta. Untuk mencapai candi tersebut, bisa mencari Jalan Jogja-Solo, tepatnya di Prambanan. Begitu Sampai di Terminal Prambanan, cari Jalan Raya Jogja-Piyungan Km 8. Di situ, ada papan penunjuk kearah kanan (barat) bertuliskan Candi Abang dan Gua Sentana.
Candi Abang berada di puncak bukit di pinggir jalan desa, 1,5 kilometer sebelah Barat Jalan Raya Jogja-Piyungan. Akses ke lokasi bagus dan bisa ditempuh kendaraan roda empat. Hanya saja, begitu menuju puncak bukit, agak rusak dan hanya bisa ditempuh jalan kaki atau sepeda motor. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan umum. Yaitu, cari bus yang melewati Jalan Raya Jogja-Piyungan
Keutuhan candi sudah tidak lagi sempurna. Namun, bukan berarti kecantikan dan keunikan sudah purna. Candi Abang masih kokoh berdiri di puncak bukit dengan bahan bangunan batu bata. Ukuran alas Candi Abang adalah 36 x 34 meter, dan tingginya belum bisa diperkirakan. Candi ini berbentuk seperti piramida, dengan sumur di tengahnya. Di candi ini, terdapat tangga,masuk dan dibuat dari batu putih alias gamping. Selain itu, ada sebagian batu-batu andesit yang belum diketahui fungsinya.
Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 dan ke-10 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Meskipun demikian, candi ini diperkirakan mempunyai umur yang lebih muda dari candi-candi Hindu lainnya. Candi yang berbentuk seperti piramid ini dinamakan Candi Abang karena terbuat dari batubata yang berwarna merah (abang dalam bahasa Jawa). Bentuk candi ini berupa bukit, sekarang banyak ditumbuhi rerumputan sehingga dari jauh nampak mirip seperti gundukan tanah atau bukit kecil.
Pada waktu pertama kali ditemukan, dalam candi ini terdapat arca dan alas yoni lambang dewa Siwa berbentuk segidelapan (tidak berbentuk segi empat, seperti biasanya) dengan sisi berukuran 15 cm.
Beberapa orang menganggap Candi Abang merupakan tempat penyimpanan harta karun pada zaman dahulu kala, oleh karena itu sering dirusak dan digali oleh orang tidak bertanggung jawab yang mencari harta peninggalan sejarah dan barang berharga. Hal demikian terjadi misalnya pada bulan November 2002.
Candi Abang sebenarnya hanyalah gundukan tanah di atas bukit. Bukit ini jika di musim hujan akan berwarna hijau, sedangkan di musim kemarau tentu saja gersang. Candi Abang baru akan terlihat berwarna abang (merah) jika kondisinya benar-benar kemarau dan kering. Seperti pada umumnya, kebanyakan candi di bangun di atas bukit, karena pada masa lalu tempat yang lebih tinggi dianggap sebagai tempat yang suci (tempat tinggalnya dewa-dewi).
Keunikan dari Candi Abang adalah candi ini dibangun dengan batu bata merah. Kenapa unik? Apakah tidak ada candi lain yang dibangun dengan batu bata merah?
Candi Abang, Piramida Pelindung Warga
Di lokasi candi tersebut ditemukan yoni, sebagai penanda bahwa candi tersebut merupakan peninggalan agama Hindu. Yoni yang ada di candi tersebut berbentuk heksagon atau segi delapan dengan setiap sisinya berukuran 15 cm. Oh ya, di kawasan Candi Abang, tepatnya sisi Selatan candi ada batu yang menyerupai kodok. Oleh masyarakat setempat dinamai Batu Kodok, meski tanpa ada penjelasan lengkap terkait keberadaan batu tersebut. Di puncak candi, ada sumur yang diberi nama sumur Bandung. Saat berada di lokasi ini, begitu memandang ke bawah dari puncak bukit, bisa disaksikan hamparan sawah dan tanah lapangan yang dimanfaatkan untuk aneka kegiatan.
Mitos
Masyarakat setempat masih ada yang mempercayai, Candi Abang dijaga seorang tokoh yang dituakan dan dihormati. Ia bernama Kyai Jagal, yang memiliki badan besar dan berambut panjang.
Kyai Jagal merupakan pelindung dari segala kerusakan. Pada zaman Jepang, penduduk sering berlindung di candi tersebut, karena ada kepercayaan. Kyai Jagal akan melindungi mereka. Kepercayaan akan Kyai Jagal sangat besar. Sehingga, ada kisah tentang sebongkah emas sebesar anak kerbau yang dipercaya ada di dalam tubuh Candi Abang, tetap tinggal cerita dan tidak ada seorang pun berani membuktikannya.
Lepas dari semua cerita, setiap tempat (salah satunya candi) memiliki kisahnya sendiri diantara warga masyarakat. Semisal Candi Abang selalu dikaitkan dengan kisah harta karun yang terpedam, atau beberapa kisah tentang tempat mencari pesugihan. Ada kisah-kisah mistis yang warga lokal pernah ceritakan pada saya tentang Candi Abang, misalnya kenapa di atas gundukan Candi Abang tidak ada tanaman besar yang tumbuh? Kenapa hanya rumput? Karena jika kalian mempelajari History of Java milik Raffles, beberapa candi bahkan ditemukan dalam kondisi “dicengkeram” oleh akar-akar tanaman besar. Lalu kenapa di Candi Abang malah tidak ada tanaman yang “mencengkeramnya”?
Ada juga cerita warga lokal, saat-saat tertentu apabila diatas candi ada awan maka awan itu akan berwarna merah, dan tidak semua orang akan melihat hanya orang orang yang dikehendaki saja yang bisa melihatnya.
Apapun kisah dibaliknya, satu yang tak boleh kita lupakan, bahwa tempat ini pernah menjadi salah satu pusat peradaban leluhur kita, sesuatu yang tidak boleh kita abaikan begitu saja. Sesuatu yang sayang sekali jika kalian melewatkannya.
No comment for Candi Abang Berbah Sleman Ini Masih Penuh Misteri