DutaWisata.Co.Id, Semarang - Umbul Sidomukti Ungaran Semarang adalah sebuah kolam renang mata air alami yang terletak di daerah perbukitan Gunung Ungaran bernama desa Sidomukti. Lokasi ini menjadi unik dengan adanya sebuah kolam renang di atas bukit, berada pada ketinggian sekitar 1200 m dari permukaan laut. Dinding kolamnya dibangun dengan material batu-batuan alam sehingga lebih menguatkan kesan natural. Airnya terasa sejuk segar karena bersumber dari umbul atau mata air alami.

Kawasan wisata Umbul Sidomukti dilengkapi pula dengan fasiltas untuk aktifitas luar ruangan seperti arena Outbond, Camping Ground, dan fasilitas Games yang menantang adrenalin seperti flying fox, marine bridge, rapeling menuruni lembah, ATV, dan jalur trekking yang menantang. Disediakan pula fasilitas untuk aktifitas kelompok atau gathering berupa Pondok Wisata untuk menginap, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.

Umbul Sidomukti terletak di kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang (Ungaran). Nama Bandungan sendiri sudah sangat terkenal sebagai daerah wisata berhawa sejuk. Jika Puncak Cipanas menjadi favorit-nya Jakarta dan Lembang sebagai nafas sejuk-segarnya kota Bandung, maka Semarang memiliki Bandungan.

Dari kota Semarang, lokasi ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Jalur termudah adalah dari kota Semarang masuk lewat pintu tol Gayamsari, atau kalau dari arah Jakarta masuk lewat pintu tol Krapyak (Semarang Barat). Ikuti arah menuju Yogyakarta/Solo dan keluar lewat pintu tol Ungaran.

Kemudian ikuti jalur Semarang Solo/Yogya. Setelah sampai di Pom Bensin Lemah Abang, belok kanan menuju arah Bandungan. Sesampai di pertigaan pasar Jimbaran, maju sedikit kemudian belok kanan melewati sebuah jalan yang relatif sempit menuju ke desa Sidomukti.

Jalan menuju Wisata Alam Umbul Sidomukti hanya bisa dilewati mobil kecil, bus besar tidak bisa masuk. Selain sempit jalan menuju lokasi lumayan terjal dan berkelok-kelok. Sehingga pastikan kendaraan yang anda gunakan kondisinya cukup sehat. Sehingga mampu menempuh trek jalan yang lumayan berat tersebut.

Sempitnya jalan melewati perkampungan, memang manjadi kendala utama menuju obyek wisata ini. Belum seluruh badan jalan dikeraskan dengan aspal atau cor beton (tahun 2014). Sebagian masih berupa jalan tanah dan bebatuan terjal. Pengelola menyiasati akses jalan yang sempit dengan mengatur jalur jalan menjadi satu arah, sehingga kemacetan akibat terjadinya simpangan dari 2 buah mobil bisa dihindari.