Menu Click to open Menus
Home » NEWS » Sang Maestro Gudeg Yu Djum Meninggal Dunia Karena ‘Gerah Sepuh’

Sang Maestro Gudeg Yu Djum Meninggal Dunia Karena ‘Gerah Sepuh’

(164 Views) November 15, 2016 6:46 am | Published by | No comment

DutaWisata.Co.Id, Yogyakarta -Sang Maestro Gudeg Yu Djum Meninggal Dunia Karena ‘Gerah Sepuh’. Kabar duka datang dari Yogyakarta, Senin (14/11/2016) petang. Legenda gudeg Yogyakarta, Ny Djuhariah (82) atau yang lebih dikenal dengan Yu Djum meninggal dunia di rumah sakit Beteshda lantaran sakit yang memang dialami di usianya yang sudah cukup senja.

MAESTRO gudeg Yogya Yu Djum meninggal dunia. Kabar duka ini diketahui dari akun Twitter resmi @GudegYuDjum, sebagai Kuliner Khas Jogja. dalam keterangan postingannya, “Innaillahi wa innaillaihi rojiun, telah berpulang Ibu kami, Ibu Djuhariah (Yu Djum), Mohon doa, Semoga diterima segala amal ibadah beliau”.

Banyak juga para netizen yang berduka atas kabar meninggalnya Yu Djum, salah satunya akun @fauherklots, “Ikut berduka, semoga almarhum khusnul khatimah, amien.” Dilanjut dengan, ” Innaillahi wa innaillaihi rojiun, semoga segala amal baik mbah Djum diterima Allah, dan segala dosa-dosanya diampuni oleh Allah,” tulis akun @SetioDarmadi.

Berita dukacita tersebut dibenarkan oleh Aloen Ahstoto kerabat almarhumah Yu Djum yang dihubungi KRjogja.com Senin (14/11/2016) malam. Menurut Aloen, almarhumah sebelumnya sempat dirawat karena kondisi fisik yang mulai menurun dalam tiga hari belakangan.

“Benar tadi petang sehabis Maghrib Eyang Djuhariah meninggal dunia di rumah sakit Betesda karena gerah sepuh. Malam ini disemayamkan di rumah duka Yu Djum Pusat kawasan Karangasem Selokan Mataram,” terangnya.

Seturut rencana keluarga, jenazah almarhumah akan dimakamkan di pemakaman Karangmalang Selasa (15/11/2016). “Rencana siang besok (hari ini) dimakamkan di Karangmalang, kami juga mohon doa bagi almarhumah,” imbuhnya.

Gudeg menjadi ikon kuliner Yogyakarta. Menyebut gudeg tentu orang tak akan lupa dengan gudeg Yu Djum yang ada di Jl. Wijilan 167. Yu Djum (Djuariah) patut mendapat julukan legenda kuliner karena sudah mulai berjualan gudeg sejak usia 17 tahun.

Selama 71 tahun ia habiskan waktunya untuk mengolah makanan tradisional. Mengolah nangka dari kawasan Prembun menjadi gudeg yang cokelat kemerahan dengan api kayu bakar di dapur tardisionalnya. Gudegnya yang kering kecokelatan dan sedikit manis jadi ciri khasnya.

Demikian juga dengan sambal goreng krecek yang merah oranye yang jadi ciri khasnya. Pootngan krecek yang sama tebal dengan bumbu pedas meresap tak ada duanya.

Belum lagi opor ayam yang cokelat mlekoh berikut telur pindang yang cokelat pekat dan gempi. Cabe rawit merah utuh akan menemani pelanggan melahap gudegnya yang manis gurih sedap. Kini warung gudeg Wijilannya tak pernah tutup. Karena selalu saja banyak orang datang membeli untuk dimakan di tempat atau dibawa pulang dalam kemasan kendil, besek dan kardus.

Karena menjadi ikon gugeg Yogyakarta, gudeg Yu Djum selalu jadi destinasi turis lokal dan mancanegara untuk mengisi perut. Menurut keterangan sang cucu, Remila Sinta lewat pesan singkat pada detikcom, Yu Djum meninggal dunia pukul 18.00 sore tadi di RS Bethesda Yogyakarta. Selain karena usia lanjut almarhum juga menderita sakit pencernaan.

Selamat jalan Yu Djum! Gudegmu yang manis gurih akan menjadi warisan kuliner Indonesia.

Categorised in:

No comment for Sang Maestro Gudeg Yu Djum Meninggal Dunia Karena ‘Gerah Sepuh’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *