Rakornas Pendidikan Tinggi Pariwisata Se-Indonesia
(175 Views) August 4, 2016 5:14 pm | Published by admin | No commentDutaWisata.Co.Id, Bali - Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipari) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia di Hotel Golden Tulip Bay View Ungasan, Provinsi Bali.
Rakornas mengangkat tema ““Peran Aktif Perguruan Tinggi Pariwisata dalam Pencapaian Target 20 (dua puluh) Juta Kunjungan Wisman Tahun 2019”” berlangsung selama tiga hari (3 hingga 5 Agustus 2016) membahas sejumlah agenda utama seputar komitmen para stakeholder lembaga pendidikan pariwisata dalam membangun Sumber Daya Manusia di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas. Rakornas kali ini merupakan sarana evaluasi dan tindak lanjut Kesepakatan Bersama dari Rakornas Pendidikan Tinggi Pariwisata pada tahun 2015.
Kemenpar berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM pariwisata yang tahun ini diwujudkan dalam program kegiatan antara lain memfasilitasi kegiatan sertifikasi bagi 35.000 tenaga kerja sektor pariwisata. “Angka ini mengalami kenaikan 100% dari target tahun 2015 yang lalu sebanyak 17.500 tenaga kerja,” kata Ahman Sya, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (Deputi BPKK).
Selain itu Kemenpar juga melakukan program kegiatan memfasilitasi pendirian Lembaga Sertikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata di 34 provinsi serta pelatihan dasar pariwisata untuk 17.600 orang di seluruh Indonesia. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan yang pada tahun 2019 mentargetkan kedatangan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.
“Pelatihan dasar pariwisata antara lain berupa pemberian pemahaman dan pelatihan penerapan Sapta Pesona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kenyamanan, keindahan, keramahtamahan, dan kenangan) bagi SDM pariwisata sebagai kunci utama dalam menciptakan pelayanan prima bagi wisatawan dalam rangka peningkatan daya saing,” kata Ahman Sya.
Pada tahun 2015, daya saing SDM pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih berada di ranking 5 di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina, sedangkan di tingkat dunia berada di rangking 53 dari 141 negara atau jauh tertinggal dari Singapura di ranking 3 dan Filipina di ranking 42 dunia.
Kemenpar memiliki strategi khusus untuk meningkatkan daya saing SDM Pariwisata Indonesia. Sejumlah kelemahan SDM pariwisata kita harus diperbaiki terutama dalam hal penguasaan bahasa Inggris, “SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal yakni; penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi (IT), maupun manajerial. “Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata kita, tiga hal ini menjadi fokus perhatian,” kata Ahman Sya.
Melalui Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata, menurut Ahman Sya, akan menjadi komitmen bersama antara pemerintah dan stakeholder khususnya bidang pendidikan untuk mendukung program penciptaan SDM pariwisata berkualitas agar dapat memenangkan persaingan. Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat) Perguruan Tinggi Pariwisata Indonesia diharapkan memiliki kontribusi besar untuk turut mengembangkan 10 Destinasi Prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah. Tenaga kerja pariwisata Indonesia diharapkan akan mudah mengisi peluang kerja di sektor pariwisata khususnya untuk 38 job titles yang telah disepakati bersama dalam Mutual Recognation Arrangement (MRA) Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Perguruan tinggi pariwisata memiliki tugas untuk mendidik generasi muda sebagai penerus bangsa. “Banyak perubahan besar Indonesia diawali oleh pergerakan mahasiswa, contohnya reformasi 1998”. Diharapkan dengan perguruan tinggi yang berfokus pada pengembangan destinasi prioritas maka mahasiswa akan turut menjadi bagian dari ujung tombak pengembangan sektor Pariwisata Indonesia.
Pemerintah telah menetapkan sektor pariwisata sebagai leading sector karena industri jasa ini menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja yang besar. Tahun ini target pariwisata mendatangkan 12 juta wisman dan 260 juta pergerakan wisnus serta akan menghasilkan devisa sebesar Rp 172,8 triliun dan menyerapkan 11,7 juta tenaga kerja.
Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia diikuti 400 peserta dari perwakilan Perguruan Tinggi Pariwisata seluruh Indonesia, perwakilan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan pengembangan SDM meningkatkan SDM Pariwisata yang tersertifikasi sesuai dengan standar MRA ASEAN.
Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Jurnalis
Bersamaan dengan terselenggaranya “Rakornas Pendidikan Tinggi Pariwisata Se-Indonesia”, Kementerian Pariwisata juga mengadakan “Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Jurnalis”. Pelatihan yang berlangsung dari 3 hingga 5 Agustus 2016 di Jimbaran View Hotel, Bali ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepariwisataan bagi para wartawan dan meningkatnya pemberitaan pariwisata di media cetak ataupun elektronik serta untuk meningkatkan silaturahmi antara Kementerian Pariwisata dengan Media.
Kegiatan yang dihadiri 50 peserta ini dibagi menjadi dua hari pelatihan di kelas, dan sehari orientasi lapangan. Dalam sesi pelatihan di kelas, para peserta mendapatkan berbagai materi yang dapat menambah wawasan di bidang pariwisata seperti Kebijakan Pengembangan SDM Kepariwisataan, Produk Kepariwisataan, Sapta Pesona, Etika Profesi, dan Sadar Wisata, Komunikasi Pelayanan Terkait Dengan Media dan Pariwisata, serta Peranan Jurnalis Dalam Mendukung Citra Pariwisaa Indonesia.
“Fungsi media merupakan media kontrol untuk melakukan peliputan yang edukatif dan memberikan informasi ke masyarakat, termasuk informasi dalam bidang pariwisata. Dengan partisipasi aktif media untuk memberikan kontribusi dalam pemberitaan pariwisata yang baik akan memberikan citra baik pariwisata Indonesia di dunia,” ujar Ahman Sya.
Pelatihan ini ditutup dengan kegiatan orientasi lapangan berupa peliputan jurnalistik pariwisata di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Kabupaten Badung. Beberapa DTW Badung yang dikunjungi para peserta diantaranya DTW Pura Uluwatu, DTW Pantai Pandawa dan DTW Sangeh. Dipilihnya daerah beribukota Mangapura, Mengwi ini sebagai tempat pelaksanaan orientasi lapangan dikarenakan Badung memiliki beraneka ragam objek wisata yang dapat dikunjungi. Banyaknya objek wisata Badng yang populer hingga ke luar negeri juga membuat sebagian besar penduduknya juga bekerja di bidang Pariwisata.
No comment for Rakornas Pendidikan Tinggi Pariwisata Se-Indonesia