DutaWisata.Co.Id, Temanggung - Petani tembakau lereng Gunung Sumbing menggelar upacara adat Rejepan Plabengan di Dusun Cepit Desa Pagergunung Kecamatan Bulu Temanggung sebagai bentuk wujud syukur kepada Yang Kuasa atas kelimpatan rizki yang telah diberikan, Jumat (07/04/2017).

Pada upacara adat Rejepan Plabengan itu warga membawa tenong berisi nasi, ayam ingkung dan aneka jajan pasar serta buah-buahan menuju ke punden desa yang disebut Plabengan yang berada tidak jauh dari pemukiman.

Di tempat tersebut warga lantas mengambil tempat duduk di sisi kanan dan kiri jalan. Tenong ditempatkan di depan mereka. Sesaat sesepuh agama memberikan kode agar warga menghentikan aktivitas, dan ritual doa sebagai salah satu rangkaian uparcara adat tersebut dimulai.

Kades Pagergunung Sukarman mengatakan warga bersyukur pada Tuhan yang telah memberikan limpahan rizki sehingga melakukan upacara Rejepan Plabengan.

Plabengan adalah tempat bermusyawarah Ki Ageng Makukuhan, yang tidak lain tokoh agama terkenal penyebar agama Islam di Temanggung, bersama dengan para santrinya, yakni Ki Ageng Tunggul Wulung, Ki Ageng Gandung Melati dan Ki Ageng Paniti Kudo Negoro serta Syeh Dami Aking.

“Kami berdoa agar tokoh penyebar agama Islam di Temanggung diampuni doanya dan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Demikian juga orang tua dan nenek moyang warga ini,” katanya. (Osy)

Dia mengatakan setelah kenduri dan selamatan, warga menggelar selamatan dan kenduri bersama di tempat tersebut. Makanan yang dibawa dari rumah dimakan bersama oleh warga. Sebagian dari makanan itu diberikan pada warga luar daerah yang hadir. Mereka harus menerima dan membawanya pulang.

Prosesi upacara adat, disampaikannya, belum selesai dengan makan bersama. Warga akan menggelar hiburan dengan pementasan kesenian kuda lumping pada sore hari. ” Dahulu selain kuda lumping juga kethoprak. ini sebagai ekspresi warga dalam berkesenian dan siar islam,” katanya.