DutaWisata.Co.Id, Yogyakarta - Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-29 resmi dibuka, Kamis (27/07/2017). Pembukaan even tahunan yang diisi dengan pawai di sepanjan Jalan Malioboro ini berlangsung meriah. Meski dibawah guyuran hujan namun hal itu tak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk menyaksikan pawai dari awal hingga akhir.

Warga sudah terlihat berkumpul di sepanjang Jalan Malioboro sejak pukul 14.30 WIB. Mereka berebut tempat agar dapat melihat dari barisan depan dekat dengan peserta pawai. “Ya hujan agak terang tadi terus ke pinggir jalan biar dapet tempat paling depan,” ungkap salah seorang penonton, Ayuningsih Krisnawati.

Warga Bantul ini mengaku sejak beberapa tahun belakangan ini dirinya tidak pernah absen dari perhelatan pawai budaya FKY. Menurutnya dengan hal seperti itu maka dirinya sudah turut andil dalam menghargai dan menghormati kebudayaan sendiri.

“Setiap kali ada pawai budaya di sini (Malioboro) saya pasti nonton. Dengan begini saya sudah menghargai dan menghormati kebudayaan yang ada,” imbuhnya.

Senada dengan Ayuningsih, salah satu anggota Komisi B BDPRD Kota Binjai Sumatera Utara, Suharjo Mulyono (55). Anggota dewan yang tengah studi banding di Yogya ini juga menyempatkan diri untuk berdesakan bersama penonton lainnya untuk menyaksikan kemeriahan pawai FKY.

“Saya sangat antusias sekali dengan festival budaya seperti ini. Karena kan masalah budaya terkadang kurang mendapatkan respon yang baik,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan seperti tak hanya di Yogya saja, melainkan juga kota-kota lain di tanah air. Kegiatan kebudayaan dengan melibatkan pelajar didalamnya maupun instansi pendidikan akan mamu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa. “Sekolah-sekolah mestinya juga dilibatkan agar semakin mencitai budaya, kan memperhatikan budaya dari sudut pandang pelajar juga perlu,” tegasnya.

Berbagai kontingen daerah turut andil dalam perhelatan pawai pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 29, Kamis (27/07/2017). Setidaknya, terdapat 1300 personil dari 27 kelompok yang terjun langsung menghibur pengunjung di sepanjang kawasan Malioboro.

Usai diresmikan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono IX , pawai pun diawali oleh iringan kesatuan bregada Keraton dan disusul bregada Plangkir Paku Alam serta 6 pasukan bregada lainnya.

Tak hanya kesenian dari Yogyakarta, komunitas daerah dari Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua juga tampak menampilkan kebudayaan miliknya. Dibarisan belakangnya, barulah terdapat pasukan-pasukan berkostum unik dari berbagai sanggar tari dan perwakilan Kabupaten serta kodya DIY.

Rute pawai sendiri diawali dari parkiran Abu Bakar Bali melewati Malioboro dan berakhir di titik nol kilometer Yogyakarta. Sedangkan, opening ceremony dilaksanakan di depan Kantor Kepatihan.

Dari tahun ke tahun FKY selalu mengolaborasikan berbagai hal, sehingga harapannya pun dapat memicu kreativitas-kreativitas baru dikalangan seniman ataupun masyarakat pada umumnya. “Dari tahun ke tahun FKY selalu mengolaborasikan berbagai hal,“ tegasnya.