Dutawisata.Co.Id, Yogyakarta - Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Paduka Pakualam IX meninggal dunia. Sri Pakualam IX meninggal karena sakit dan sempat dirawat di RSUP DR Sardjito Yogyakarta.

Kerabat Puro Pakualaman Yogyakarta, KPH Kusumopharasto mengatakan, ada beberapa keluhan Sri Pakualam IX sebelum meninggal terutama di kagungan suku (bagian kaki). Karena sakit di kaki tersebut maka dia sering kontrol di RS, kemudian keluar lagi beberapa hari dan masuk RS lagi sampai opname.

“Meninggal karena gerah sepuh (tua), terutama di kagungan suku atau kaki. Sakit suku (kaki) itu keluhannya,” kata KPH Kusumopharasto di Kadipaten Puro Pakualaman Yogyakarta, Sabtu (21/11/2015).

Pihak keluarga sebelumnya telah mengadakan rapat untuk membahas pelaksana tugas di kadipaten Puro Pakualaman selama Sri Pakualam sakit. Keluarga sebelumnya telah memutuskan sebagai pelaksana tugas adalah Pangeran Suryodilogo yang merupakan putra mahkota Kadipaten Puro Pakualaman.

Jenazah Wakil Gubernur DI Yogyakarta yang juga raja Kadipaten Puro Pakualaman, Kanjeng Gusti Adipati Aria (KGPAA) Paku Alam IX akan dimakamkan di makam keluarga Pakualaman di Astana Girigondo, Temon, Kulonprogo.

Paku Alam IX meninggal karena sakit di RS Dr Sardjito Yogyakarta pada hari Sabtu (21/11/2015) pukul 15.20 WIB dalam usia 77 tahun.

“Dimakamkan di Astana Girigondo, Kulonprogo. Makam resmi Kadipaten Puro Pakualaman,” ungkap kerabat Puro Pakualaman, KRMT Roy Suryo melalui pesan singkatnya. Pemakamannya dijadwalkan besok, Minggu (22/11).

Dalam kenangan Roy selaku mantan sekretaris panitia jumenengan Sri Paduka Paku Alam IX lalu, beliau adalah sosok/pribadi yang sangat sederhana dan mengayomi.

“Almarhum adalah orang yang sangat baik meski ada yang “menyerang”. Beliau hanya ketawa saja. Kita semua dipesan agar semua rukun dan tetap menjaga nama baik Pakualaman,” kata Roy.

KGPAA Paku Alam IX lahir di Yogyakarta pada tanggal 7 Mei 1938. Almarhum merupakan putera KGPAA Paku Alam VIII dari permaisuri KBRAy. Purnamaningrum. Paku Alam IX dengan nama kecil BRMH Ambarkusumo dan beristrikan GKRAy. Paku Alam IX yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Almarhum memiliki tiga orang putera yakni Kanjeng Bendoro Pangeran Hario Suryodilogo, Bendero Pangeran Hario Seno, Bendoro Pangeran Hario Danardono.

Pada 26 Mei 1999 dinobatkan sebagai KGPAA Paku Alam IX menggantikan mendiang ayahnya KGPAA Paku Alam VIII. Pada tahun 2003 ia diangkat menjadi wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mendampingi Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernur.