Lampung Selatan - Saat menyeberang ke Lampung, mendekati Pelabuhan Bakauheni akan tampak bangunan kuning yang megah di atas bukit. Itulah Menara Siger Lampung, titik nol Sumatera di bagian selatan.

Menara Siger didirikan di atas bukit dengan ketinggian sekitar 110 mdpl di Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan. Bagi traveler yang berlayar dari Pelabuhan Merak di Banten, Menara Siger yang terlihat semakin dekat dari atas kapal menjadi penanda bahwa akan segera tiba di Lampung.

Menara dengan dominasi warna kuning tersebut mulai dibangun tahun 2005 dan diresmikan tahun 2008. Menara Siger yang megah ini termasuk salah satu ikon kebanggaan masyarakat Lampung, layaknya Monumen Nasional (Monas) yang ada di Jakarta.

Menara Siger mencerminkan Provinsi Lampung sebagai gerbang masuk dan titik nol Pulau Sumatera di bagian selatan. Bentuk menara diadaptasi dari mahkota siger yang sarat dengan budaya Lampung.

Mahkota siger ini sering digunakan wanita Lampung dalam berbagai upacara adat. Siger juga menjadi simbol kehormatan dan sering muncul dalam ragam hias di Lampung. Pada puncak menara juga terdapat payung berwarna merah, kuning dan putih yang melambangkan hirarki kebangsawanan.

Menara Siger dibangun dengan tinggi 32 meter, panjang 50 meter dan lebar 10 meter. Ada sekitar 5 tingkat dengan beberapa ruangan yang fungsinya berbeda-beda. Salah satunya digunakan sebagai Pusat Informasi Budaya dan Pariwisata Lampung.

Traveler yang datang ke Lampung dengan menyeberangi Selat Sunda pun bisa mampir ke Menara Siger yang mudah dijangkau dari Pelabuhan Bakauheni. Selama di Menara Siger, traveler bisa beristirahat sejenak dan mendapat bekal informasi pariwisata yang cukup lengkap sebelum menjelajah Lampung.

Selain itu, dengan lokasinya yang ada di atas bukit, wisatawan dapat bersantai sejenak sambil menikmati pemandangan pesisir Lampung dari ketinggian. Panorama Selat Sunda yang indah juga tentunya terlihat dari sini.

Pengunjung biasanya juga foto-foto dengan latar Menara Siger yang megah dan unik. Foto ini sekaligus menjadi bukti bahwa traveler sudah menginjakkan kaki di tanah Lampung.