Menu Click to open Menus
Home » NEWS » Konferensi Internasional ASEAN MRA-TP 2016

Konferensi Internasional ASEAN MRA-TP 2016

(443 Views) August 10, 2016 2:26 am | Published by | No comment

DutaWisata.Co.Id, Jakarta - Kementerian Pariwisata bersama Secretariat ASEAN menyelenggarakan konferensi internasional “ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professional (MRA-TP)” pada 8-9 Agustus 2016 di Hotel Grand Mercure, Kemayoran Jakarta. Konferensi dibuka oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, sekaligus merupakan grand launching dari implementasi MRA Work Plan 2015-2016 untuk profesional di bidang pariwisata.

Konferensi internasional akan memperkenalkan konsep MRA-TP dan sekretariat regional ASEAN kepada para stakeholder utama seperti Institusi Pelatihan dan Pendidikan Pariwisata, industri, sektor industri resmi lainnya yang ingin mengimplementasikan rencana MRA, negara lain di luar ASEAN serta organisasi-organisasi internasional.
“Konferensi Internasional ini merupakan bentuk dukungan Indonesia sebagai mitra Sekretariat ASEAN dalam penetapan ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professional, agar rencana MRA dapat berjalan secara efektif serta berkesinambungan,” ujar Menpar saat membuka acara.
Dihadiri sekitar 300 peserta, konferensi MRA-TP dinilai sebagai kegiatan penting dalam mempromosikan dan memperkenalkan ASEAN Tourism Professional Registration System (ATPRS). Pengenalan ATPRS diharapkan dapat memicu Buy in dari asosiasi hotel dan profesional pariwisata serta meningkatkan kapasitas kemandirian dari sekretariat regional.
Bukan hanya dihadiri oleh stakeholder dan para pelaku industri pariwisata, sejumlah Menteri yang membidangi pariwisata dari negara-negara ASEAN akan ikut serta di dalam konferensi ini. Tercatat beberapa nama penting seperti Dato Seri Mohamed Nazri Abdul Aziz (Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia), Thida Chongkongkiat (Deputi Permanen Sekretariat dan Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand), dan Pak Sokhom (Sekretaris Negara, Menteri Pariwisata Kamboja). Selama dua hari penyelenggaraan konferensi akan dilakukan berbagai sesi kegiatan. Di hari pertama ditampilkan video presentasi dan pengenalan mengenai MRA-TP, serta welcoming dinner. Sementara itu di hari kedua, akan diselenggarakan Minister Forum serta Grand Launching MRA-TP.
Dalam kesempatan ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menjelaskan, berlakunya kawasan ASEAN sebagai pasar tunggal berbasis produksi yang dinamis dan kompetitif dalam ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak akhir 2015 merupakan peluang dalam memajukan sektor pariwisata di tanah air.
Kawasan Asia Tenggara selama periode 2005 — 2012 mengalami pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi di dunia yakni sebesar 8,3% atau jauh di atas pertumbuhan pariwisata global sebesar 3,6%. Tahun 2013 pariwisata ASEAN tumbuh 12% dan mencapai 92,7 juta wisman atau di atas pertumbuhan pariwisata global sebesar 5%.
“Pertumbuhan pariwisata di kawasan ASEAN yang tinggi merupakan peluang untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata di tanah air. Sekali lagi saya tekankan, kita mentargetkan dalam lima tahun ke depan atau 2019 pertumbuhan pariwisata akan menjadi dua kali lipat,” ujarnya.
Peningkatan strategi dan taktik pemasaran merupakan salah satu bagian terpenting dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, termasuk dalam sektor pariwisata. Marketing menjadi hal penting di mana kita bisa menarik perhatian para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Dalam memasarkan pariwisata Indonesia, pemerintah memakai strategi branding “Wonderful Indonesia” dan “Pesona Indonesia”, advertising dan selling. Selain itu diterapkan juga strategi pemasaran yang meliputi tiga hal, yakni destination, original, dan time.
Dengan diberlakukan MEA, pariwisata tidak hanya dihadapkan pada kesempatan besar tapi juga tantangan berat berupa persaingan ketat, termasuk dalam mencetak kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Untuk itu dilakukan Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Pariwisata Berstandar Internasional dan program akselerasi untuk mempercepat jumlah tenaga kerja pariwisata mendapatkan sertifikasi kompetensi. (Biro Hukum dan Komunikasi Publik)
Informasi tambahan
ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA) adalah pengaturan antara negara-negara ASEAN yang dirancang untuk memfasilitasi pergerakan bebas dan pekerja yang berkualitas dan bersertifikat antara negara anggota ASEAN. Tujuan dari Arrangement adalah untuk memfasilitasi mobilitas profesional Pariwisata untuk bertukar informasi tentang praktik kerja terbaik dalam berkompetensi berbasis pendidikan dan pelatihan untuk Profesional Pariwisata, dan untuk memberikan peluang kerjasama dan pembangunan kapasitas SDM di seluruh negara anggota ASEAN. MRA pada Profesional Pariwisata merupakan pendorong penting dalam meningkatkan standar pariwisata dan meningkatkan kualifikasi tenaga kerja pariwisata di kawasan ASEAN.
Proses Perkembangan program MRA - TP dari tahun 2005 sampai 2015
1999 : Pembentukan ATFTMD (ASEAN Task Force on Tourism Manpower Development)
2005 : Program Kerjasama Pembangunan Australia dimulai
2007 : Mengembangkan Pariwisata Kurikulum utama ASEAN
Mengembangkan Standar Kompetensi umum ASEAN untuk Profesional Pariwisata
2010 : Pengembangan ATPRS (ASEAN Tourism Professional Regristration System) & ATQEM (ASEAN Tourism Qualification Equivalency Matrix); Pembentukan ATPMC (ASEAN Tourism Professional Monitoring Commitee) 2012 : Mengembangkan toolbox untuk Divisi Housekeeping
2013 : Pelatihan Program Trainer terus
2014 : Soft Launching pelaksanaan Implementation of MRA - TP
2015 : Peluncuran MRA on Profesional Pariwisata
Categorised in:

No comment for Konferensi Internasional ASEAN MRA-TP 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *