DutaWisata.Co.Id, Mempawah - Pangeran Perbawa Budaya istana amantubillah yang juga Pangeran dari Wangsa Sultan Sulaiman Patani, HRH Tengku Pangeran Abdullah Ali Chandrarupa akan merilis single pertama nya yang berjudul “perawan desa”. Beliau akan menyuguhkan suatu karya dan gaya baru di dunia musik internasional. Dari segi audio, beliau menggabungkan dangdut jazzy dengan sarone.sarone adalah alat musik yang kerap digunakan kerajaan-kerajaan yang ada di pulau Sumbawa, Provinsi NTB, seperti kesultanan Sumbawa, kesultanan dompu, dan kesultanan bima.

Dan di segi visual, beliau menampilkan sebuah cerita pangeran yang sedang jatuh cinta dengan gadis desa, yang diwarnai dengan aturan dan seni kerajaan. Beliau memilih lokasi pengambilan video clip di istana asi mbojo yang merupakan istana kesultanan bima. Beliau melibatkan beberapa tokoh penting didalam kerajaan untuk berperan dalam video clip ini, seperti Ibu suri Kesultanan Bima, Ratu Ruma Bumi Partiga Dr. Hj.Siti Maryam Rahmat Salahuddin, dan pangeran Francesco Paolo Scarciolla Del Gavatino dari kepangeranan Gavatino Italia.

Sang Pangeran mengatakan , beliau ingin menjadikan musik modern yang popular untuk memperkenalkan kembali tokoh budaya dan sejarah yang kadang-kadang dilupakan oleh sebagian orang, karena sebagian masyarakat kita lebih mengagumi gaya budaya dan tokoh masyarakat dari luar negeri. saya lakukan seperti ini tidak untuk syiar feodalisme, saya memulai nya dari istana kerajaan , karena istana raja didalam republic lebih berfungsi sebagai penjaga budaya. Jika diluar negeri memiliki tokoh hebat dan tokoh inspiratif, indonesia juga sama. indonesia memiliki tokoh hebat dan inspiraif seperti ibu suri kesultanan Bima, Ratu Maryam. Beliau memiliki semangat untuk melanjutkan pendidikan di usia tua dan meraih gelar doktor pada usia 84 tahun. Ini adalah salah satu hal yang dapat dijadikan motivasi bagi setiap orang, kata pria yang akrab disapa Pangeran Chandrarupa.

Indonesia memiliki banyak gaya seni dan budaya yang dihargai oleh dunia internasional. Bukti nya adalah kesediaan pangeran dari italia yang bersedia terlibat dalam syuting ini, kata sang pangeran. Jika orang luar negeri saja dapat menghargai nya, kenapa kita tidak? Kita boleh saja menghargai dengan tinggi budaya dan tokoh hebat dari luar negeri. Tapi jangan melupakan budaya dan tokoh dari negeri kita sendiri. Kata pangeran yang juga ketua internasional community of humanity and education kepada wartawan dari dutawisata.co.ID Kalimantan barat. (Chndr),