DutaWisata.Co.id, Jogja- Global Conference of Parlimentarians Against Corruption (GOPAC) ke-6 yang dilaksanakan di Yogyakarta 6-8 Oktober 2015 secara resmi dibuka, Selasa (6/10/2015) di Ambarrukmo Hotel. Konferensi yang diikuti tak kurang perwakilan parlemen 74 negara di seluruh belahan dunia ini membahas permasalahan yang dihadapi terkait langkah perangi rasuah / korupsi.

Ketua DPR RI Setya Novanto yang membuka secara langsung gelaran dua tahunan ini mengatakan GOPAC ke-6 yang dilaksanakan di Yogyakarta memiliki nilai yang sangat strategis dalam rangka memerangi korupsi skala besar yang saat ini masih saja terjadi di hampir setiap negara dunia. Setnov menyampaikan bahwa dari data bank dunia setiap tahun tak kurang 1-1,5 trilyun Dollar AS yang lari keluar negeri karena kejahatan korupsi.

Ketua DPR RI, Setya Novanto, dalam pidato pembukaan juga menekankan pentingnya GOPAC, sebagai representasi peran parlemen dalam pemberantasan korupsi. Setya juga mengapresiasi atas kepercayaan yang telah diberikan kepada GOPAC kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah 6th Conference GOPAC.

“Separuhnya berasal dari negara berkembang yang tengah berusaha memenuhi kesejahteraan rakyatnya. Tentu ini sangat memprihatinkan dan perlu adanya penanganan bersama,” ungkapnya.

Menurut dia, apabila benar-benar berhasil ditangani secara bersama-sama maka diyakini dunia bisa menciptakan tempat tinggal yang lebih baik bagi manusia. “Apabila hasil grand corruption dikonversikan maka dunia akan punya sumber dana yang luar biasa,” imbuhnya.

Sementara wakil ketua GOPAC, Osei Kyei Mensah Bonsu mengungkapkan bawasanya korupsi merupakan kejahatan besar yang harus ditanggulangi dengan kerjasama antar negara. Menurut dia, adanya GOPAC sedikit banyak telah melahirkan pemikiran bersama untuk menanggulangi korupsi dalam skala besar.

“Sudah ada banyak cabang GOPAC di seluruh dunia dan tentj saja hal tersebut merupakan langkan yang baik mengingat kejahatan korupsi saat ini bergerak ke arah skala besar dengan penentu kebijakan yang terlibat di dalamnya. Karena itulah kami sangat berharap melalui pertemuan ink dihasilkan poin penting bahwa parlemen merupakan sebuah tonggak penting pemberantasan korupsi baik secara nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjatian juga menyampaikan rasa optimismenya bawasanya pertemuan GOPAC ini mampu membawa efek positif terhadap penanganan korupsi. “Saya selaku perwakilan pemerintah mengucapkan selamat berkonferensi dan semoga kita semua bisa menemukan formulasi terbaik untuk memberantas kejahatan korupsi dalam skala besar yang terjadi belakangan ini,” ungkapnya.

Konferensi yang dihelat 6-8 Oktober 2015 ini diikuti tak kurang 250 peserta dari 74 negara di berbagai belahan dunia. Mereka akan mendiskusikan permasalahan terkait korupsi seperti pemulihan aset, partisipasi perempuan dan berbagai hal lainnya.