Menu Click to open Menus
Home » AGENDA » Festival Nongkojajar 2016 Akan Pecahkan Rekor MURI

Festival Nongkojajar 2016 Akan Pecahkan Rekor MURI

(877 Views) August 19, 2016 5:28 pm | Published by | No comment

DutaWisata.Co.Id, Pasuruan - Hari Sabtu 27 Agustus 2016, Pemkab Pasuruan akan menggelar Festival Nongkojajar 2016. Acara akan dimeriahkan pawai 1087 tumpeng apel dan tangki susu. Kawasan agrowisata Nongkojajar Kabupaten Pasuruan yang berada di Lereng Gunung Bromo selama ini dikenal dengan potensi pertanian dan eksotika alamnya yang menggiurkan. Selain potensi pertanian, kawasan ini juga memiliki peternakan sapi perah yang menghasilkan susu berkualitas tinggi.

Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-1087, Pemkab Pasuruan menggelar Festival Nongkojajar 2016 untuk mengukuhkan potensi besar tersebut. Festival Nongkojajar akan digelar pada 27 Agustus mendatang.
“Akan ada pemecahan rekor MURI “Pawai Tumpeng Apel dan Tangki Susu Terbanyak,” kata Kadis Kominfo Kabupaten Pasuruan, Saifuddin Ahmad pada detikTravel Jumat (19/8/2016).

Menurut Saifuddin, Pawai Tumpeng Apel akan diikuti 1087 orang yang membawa tumpeng dari buah apel. “Demikian juga pawai tangki susu, akan ada 1087 warga yang ikut pawai dengan menyunggih susu dalam milkcan (tangki susu),” jelas Saifuddin.

Selain dua pemecahan rekor MURI tersebut, pawai juga dimeriahkan jalan santai yang diikuti sekitar 8.000 orang. Kawasan agrowisata Nongkojajar selama ini dikenal menghasilkan buah apel terbaik di Jatim. Meski demikian, kawasan dingin ini juga menghasilkan buah paprika, strawberry, bunga krisan, bunga mawar dan kopi.

Sementara populasi sapi perah di Kabupaten Pasuruan kurang lebih sebanyak 85.000 ekor tersebar di Nongkojajar dan Grati. Desa Kayukebek, Kecamatan Nongkojajar bahkan akan dijadikan Kampung Susu karena potensi sapi perah yang besar.

Keberadaan buah apel identik dengan nama Kota Malang maupun Kota Batu. Padahal sebenarnya buah apel tidak saja dimiliki Malang atau Batu saja. Di Kabupaten Pasuruan juga memiliki daerah khusus apel yang tidak kalah kualitasnya dengan kedua nama besar tersebut. Seperti di Kecamatan Tutur atau Nongkojajar dan Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.
Di Kecamatan Tutur memiliki berbagai jenis apel unggulanseperti apel Manalagi, apel Anna dan apel Rhona Beauty. Apel Tutur dan Puspo sekarang ini telah menguasai pasaran di Malang, Batu, Bali hingga Semarang, Surabaya serta Jakarta. “Kabupaten Pasuruan sekarang ini memiliki 2.891.640 pohon apel,” ungkap Ihwan Khairat, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan.
Pohon sebanyak itu, Kabupaten Pasuruan mampu memproduksi apel setiap tahunnya sebanyak 150.059 ton. Setiap pohon mampu menghasilkan buah sebanyak 51.89 kilogram. Dalam satu tahunnya apel mampu panen dua kali yakni antara Januari – Maret dan Juli – Agustus. Diakui Ihwan Khairat, selama ini branding buah apel masih kalah dengan Malang dan Batu.
Seperti disampaikan Ihwan Khairat, pihaknya memacu para petani apel untuk terus mengikuti berbagai pameran-pameran di luar daerah. Tujuan utamanya adalah menciptakan branding apel dari Pasuruan. Program yang dapat diberikan pemerintah kepada petani adalah membantu kemasan merk Kabupaten Pasuruan. Sehingga bagi pengunjung atau tengkulak luar daerah tetap membawa merk Pasuruan dan bukan daerahnya. Seperti nama Malang dan Batu. Selain memberikan kemasan bermerk Pasuruan, dinas juga menggelar berbagai event untuk mengenalkan apel Pasuruan, yaitu festival apel
Categorised in: ,

No comment for Festival Nongkojajar 2016 Akan Pecahkan Rekor MURI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *