Festival Gudeg 2015, Makan Gudeg Cuma Rp.3000 Sore Ini
(1582 Views) October 17, 2015 4:36 am | Published by admin | No commentDutaWisata.Co.Id, Jogja - Pemerintah daerah DI Yogyakarta akan mengadakan Festival Gudeg 2015 atau yang pertama ini di Taman Sari, Kota Yogyakarta, hari ini, Sabtu (17/10).
Festival yang diadakan untuk kali pertama ini bekerja sama dengan Paguyuban Gudeg Yogyakarta.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta mengungkapkan, kegiatan ini merupakan rangkaian seni budaya Yogyakarta guna mendukung kepariwisataan.
“Festival Gudeg temanya ‘Sumringah Lan Gumregah’, dalam rangka mendukung kepariwisataan,” paparnya kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (16/10).
Rencananya, paguyuban akan membuka stand gudeg sebanyak 25 stand. Paguyuban akan mengadakan 100 porsi gudeg murah seharga Rp3.000. Bahkan, panitia telah menyiapkan 200 porsi gudeg gratis untuk diberikan kepada pengunjung.
Tak hanya itu, festival yang akan dibuka penghageng keraton GKR Mangkubumi ini dimeriahkan berbagai seni tari daerah. Di antaranya tari zapin melayu, tari ligo pulo aceh, hingga pagelaran wayang kulit. Acara dimulai pukul 15.00 WIB
Sebagaiman di Ketahui, Gudeg merupakan Masakan lezat berbahan baku nangka muda ini seolah menjadi makanan wajib bagi siapa saja yang sedang berkunjung ke surga wisata di Pulau Jawa ini. Gori (nangka muda) yang bergetah dibersihkan sedemikian rupa kemudian dimasak dalam kuah santan bersama bumbu dan rempah-rempah selama berjam-jam. Setelah matang, gori menjadi empuk dan agak manis. Gudeg biasanya disajikan bersama sambal goreng krecek (kulit sapi) pedas, telur pindang, tahu dan tempe bacem, serta ayam opor atau ayam bacem. Sebagai sentuhan akhir, gudeg disiram areh gurih yang memberikan cita rasa khas yang tidak ada duanya
Mungkin bagi kebanyakan orang, gudeg adalah gudeg. Namun sebenarnya ada 3 jenis gudeg yang berbeda; gudeg basah, gudeg kering, dan gudeg manggar. Gudeg basah disajikan dengan kuah santan nyemek yang gurih dan banyak diburu untuk menu sarapan pagi. Gudeg jenis ini dapat ditemukan di sepanjang Jalan Kaliurang kawasan Barek, Gudeg Batas Kota (Jl. Adisucipto depan Saphir Square) atau mbok-mbok penjual gudeg di pasar-pasar tradisional.
Gudeg kering dimasak dalam waktu yang lebih lama hingga kuahnya mengering dan warnanya lebih kecoklatan. Rasanya juga lebih manis. Gudeg jenis ini bisa tahan hingga 24 jam atau bahkan lebih jika dimasukkan ke dalam lemari es sehingga banyak diburu orang sebagai oleh-oleh. Biasanya penjual mengemasnya dalam kardus, besek (kardus dari anyaman bambu) atau kendil tanah liat.
Selain gudeg nangka muda, Jogja juga memiliki gudeg manggar. Manggar alias bunga kelapa menghasilkan sensasi kelezatan tersendiri pada sajian kuliner ini. Bunganya terasa crunchy sementara tangkainya sekilas memiliki rasa mirip jamur tiram. Semakin terbatasnya persediaan manggar menyebabkan kuliner ini semakin susah ditemukan. Beberapa penjual terpaksa menutup warung dan hanya melayani pemesanan saja. Hanya beberapa tempat yang masih bertahan seperti beberapa kawasan di daerah Bantul.
Gudeg dapat ditemukan di hampir setiap sudut kota Jogja. Namun kawasan Wijilan dan Barek lah yang paling kondang sebagai sentra gudeg. Wijilan berada tidak jauh dari kompleks Kraton Yogyakarta dan dapat dicapai dengan 10 menit berjalan kaki atau dengan naik becak.
No comment for Festival Gudeg 2015, Makan Gudeg Cuma Rp.3000 Sore Ini