Menu Click to open Menus
Home » DESTINASI » Candi Plaosan Perpaduan Cantik Candi Hindu Budha

Candi Plaosan Perpaduan Cantik Candi Hindu Budha

(686 Views) July 19, 2016 4:59 pm | Published by | No comment

DutaWisata.Co.Id, Klaten - Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan,Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno.

Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat masih selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan.

Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu. Candi Induk Selatan Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Sementara itu, Candi Induk Selatan dipugar pada tahun 1990-an oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk. Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara candi perwara telah dipugar.

Sejarah Candi Plaosan

Keberadaan candi Plaosan dalam kerangka sejarah Mataram kuno dapat dilacak melalui prasasti-prasasti pendek yang tertulis pada candi-candi perwara dan stupa yang mengelilingi candi induk dan juga melalui prasasti prasasti yang berlatar belakang agama Budha, maupun prasasti lain yang sejaman. Prasasti-prasasti pendek candi Plaosan Lor meskipun tidak berangka tahun, tetapi secara kronologis dapat diketahui berdasar bentuk dan perkembangan hurufnya (Paleografi) dan nama yang clisebut dalam prasasti itu. Diantara nama yang disebut dalam prasasti-prasasti pendek yang berjumlah lebib dari 30 buah itn, terdapat nama-nama antara lain :
” Sang Watuhumalang pu tguh, sang sirikan pu sutyya, rakai gurunwangi dyah saladu, rakai gurunwangi dyah ranu, dan sri maharaja rakai pikatan yang berdekatan dengan frasa dharma sri maharaja”.(Formula kalimat itu kurang lebih dapat diartikan sebagai pemberian/ hadiah dari Sri Maharaja Rakai Pikatan.”

Nama Rakai Pikatan berada pada urutan keenam dalam daftar raja-raja Mataram kuno yang clisebut dalam prasasti Mantyasih 907 Masehi, dan memerintah sekitar tahun 847 - 856 Masehi. Nama ini juga dikenal sebagai pendiri candi Roro Jonggrang, Prambanan setelah memasuki kehidupan sebagai Cakrawatin, atau dengan sebutan Jatiningrat. Tokoh ini juga menyerahkan kekuasaannya secara langsung kepada penggantinya yang bernama Dyah Lokapala.
Meskipun demikian pada masa ini juga terdapat prasasti Kayumwungan yang berangka tahun 824 Masehi yang juga menyebut nama Samarattungga atau Samaragravim dan putranya Pmmodhawardhani dan Walaputra, serta prasasti dari Magelang yang berangka tahun 842 Masehi juga menyebut nama Sri Kahuluan Selain itu masih ada prasasti lain yang memiliki ciri sama dengan prasasti pendek Candi Plaosan Lor, yaitu prasasti Kalasan 778 Masehi prasati Kelurak tahun 782 Masehi dan prasasti Abhayagfriwibam (dari buldt ratu boko) tahun 792 Masehi.
Prasasti-prasasti ini menggunakan huruf Siddham dan berbahasa Sansekerta. Berdasarkan data prasasti di atas, maka rekonstruksi sejarah terhadap keberadaan Candi Plaosan dapat disusun sebagai berikut. Pada masa itu raja yang berkuasa adalah Sri Maharaja Rakai Pikatan yang beragama Hindhu dan kawin dengan Pramudhawardhani putri dari raja Samarattungga yang beragama Budha.

Pada masa pemerintahannya Rakai Pikatan memerintahkan pendirian bangunan sud bagi Dewa Syiwa ( Sivagrha ) dan setelah menikah is juga memberi dharma dengan ikut membangun candi Plaosan yang berlatar belakang agama Budha untuk istrinya (Pmmodhawardhani) dan mertuanya (Samarattungga).
Adapun nama Sri Kahulunan yang juga disebut pada prasasti pendek candi Plaosan Lor adalah lbu Sari yang juga berperan dalam pembangunan candi itu secara bernama-sama.

Categorised in:

No comment for Candi Plaosan Perpaduan Cantik Candi Hindu Budha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *