Menu Click to open Menus
Home » BUDAYA » Candi Banyunibo Keindahan di Bukit Bokoharjo Sleman

Candi Banyunibo Keindahan di Bukit Bokoharjo Sleman

(361 Views) May 13, 2016 8:39 am | Published by | No comment

DutaWisata.Co.Id, Sleman - Candi Banyunibo merupakan kompleks percandianBuddha yang terletak di Dusun Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Banyunibo dibangun di dataran yang dikelilingi oleh perbukitan di sebelah utara, timur, dan selatan. Secara astronomis Candi Banyunibo berada pada koordinat UTM x: 444202 dan y: 9140209.

Candi ini ditemukan kembali dalam keadaan runtuh pada bulan November 1940. Selanjutnya dilakukan penelitian sampai tahun 1942 dengan berhasil menyusun kembali bagian atap dan pintu candi. Kemudian pemugaran dilakukan secara intensif hingga tahun 1962 berhasil menyelesaikansoubasement, kaki candi, tubuh candi, serta pagar sisi utara. Pemugaran Candi Banyunibo dapat diselesaikan pada tahun 1978.

Candi Banyunibo terdiri dari satu buah bangunan induk dan enam buah candi perwara yang terdiri dari tiga buah candi perwara selatan dan tiga buah perwara timur. Perwara tersebut berupa stupa yang hanya tersisa bagian fondasinya saja. Ukuran masing-masing fondasi stupa hampir sama, yaitu 4,80 m x 4,80 m. Candi induk berukuran 15,325 m x 14,25 m dan tinggi 14,25 m. Di dalam tubuh candi terdapat bilik yang berukuran 6,875 m x 4,5 m. Kaki candi dengan tinggi 2,5 m itu dibangun di atas lantai batu. Pada kaki candi sisi barat terdapat tangga masuk. Pada masing-masing sudut kaki candi dan di bagian tengah masing-masing sisi kaki candi (kecuali sisi sebelah barat), terdapat hiasan Jaladwara yang dipasang di lantai atas kaki candi yang berfungsi sebagai saluran air hujan.

Atap candi induk mempunyai ukuran tinggi 2,75 m dan sebagai puncaknya adalah stupa setinggi 3,5 m. Atap candi bagian bawah berbentuk daun bunga padma (ghanta) yang di atasnya diletakkan puncak atap berbentuk stupa terdiri dariprasadha, harmika, dan yasti. Di sebelah utara candi induk terdapat pagar sepanjang kurang lebih 65 m yang membujur dari arah barat ke timur. Berdasarkan bentuk atap candi induk dan bentuk candi perwara yang berupa stupa, maka dapat diketahui latar belakang keagamaan Candi Banyunibo adalah Buddha.

Candi induk Banyunibo menghadap ke arah barat, pada bagian kiri dan kanan tangga terdapat pipi tangga yang terdapat pahatan tokoh–tokoh yang belum dapat diketahui identitasnya. Pada bagian ambang pintu masuk, terdapat hiasan kalamakara, sedangkan pada bagian ujung pipi tangga terdapat hiasan makara.

Tubuh candi berukuran lebih kecil dari kakinya, sehingga di sekeliling tubuh terbentuk lorong yang disebut selasar. Selasar tersebut tanpa pagar langkan yang berfungsi sebagai jalan untuk mengelilingi candi. Tubuh candi jugaberbentuk tambun, pada bagian dinding penampil sebelah selatan terdapat relief seorang wanita yang dikerumuni anak-anak, sedangkan relief di dinding utara menggambarkan seorang pria dalam posisi duduk. Kedua relief tersebut menggambarkan Dewi Hariti, dewi kesuburan dalam agama Buddha, dan Vaisravana (suaminya). Selain dimanifestasikan sebagai dewi kesuburan, ada juga yang menganggap Dewi Hariti sebagai dewi ibu dan dewi kekayaan. Dewi ini umumnya digambarkan sebagai figur dewi dengan alat genetial yang menonjol dan selalu disertai oleh anak-anak pengikutnya.

Kaki Candi Banyunibo pada masing-masing sisinya dibagi menjadi beberapa bidang (panel) yang berisi hiasan berupa tumbuh–tumbuhan yang keluar dari pot-pot bunga yang berbentuk seperti sandaran lampu duduk, pinggan, buah wortel, dan siput yang dianggap sebagai lambang kehidupan atau kesuburan. Di sisi dalam dan luar terdapat relief tokohKuwera.

Penelitian Candi Banyunibo dimulai sejak tahun 1940. Pada tahun 1943 dilakukan penyusunan kembali bangunan candi. Pemugaran Candi Banyunibo tahap pertama berhasil menyelesaikan bagian alas (soubasement), kaki candi, tubuh candi, dan pelataran serta pagar candi sisi utara.

Pemugaran di Candi Banyunibo tahap kedua dilaksanakan tahun 1976 yang melanjutkan pemugaran atap dan stupa puncak candi induk, dan akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 1978.

Categorised in: ,

No comment for Candi Banyunibo Keindahan di Bukit Bokoharjo Sleman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *